WELCOME TO 2018 INDONESIA ASIAN GAMES IN PALEMBANG, SOUTH SUMATERA
Wonderful Indonesia - Keindahan Alam Indonesia Memukau Dunia, Kompilasi ...
Pulau Lombok
Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Pembagian administratif
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 Kabupaten dan 1 Kota:
- Kota Mataram
- Kabupaten Lombok Barat
- Kabupaten Lombok Tengah
- Kabupaten Lombok Timur
- Kabupaten Lombok Utara
Geografi
Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris pada abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas
Demografi
Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.
Bahasa
Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.Agama
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja.
Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.
Sejarah
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang.
Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.
Pariwisata
Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.
Destinasi objek pariwisata
Wisata alam
- Pantai Senggigi
- Cakranegara
- Gili Air
- Gili Meno
- Gili Trawangan
- Gunung Rinjani
- Pantai Kuta, Lombok
- Sembalun
- Tetebatu
- Air Terjun Sendang Gile
- Gili Nangu
- Gili Sundak
- Gili Tangkong
- Hutan Monyet Pusuk
- Sentanu
- Pantai Pink (Kawasan Lombok Timur)
- Pantai Tanjung Aan
Wisata budaya
- Rambitan
- Desa Sade
- Sukarara
- Masjid Bayan Beleq
- Pura Suranadi
- Pura Lingsar
- Taman Narmada
- Taman Mayura
Sosok pahlawan bagi dirimu, dan siapa pahlawan yang sangat berjasa bagimu
Sosok Pahlawan Bagi diriku adalah bapak. tanpa mereka aku tidak akan bisa merasakan jenjang pendidikan perguruan tinggi. dan Di usianya yang sudah senja bapak ku tetap mencari nafkah untuk anak-anaknya. jam kerja bapakl tidak seperti yang lain. disaat yang lain tertidur pulas,bapak ku berangkat bekerja tengah malam dengan sepeda motor yang setia mengantarnya. ya, bapakku seorang surveyor di dinas perkebunan. setiap jam 11.30 bapak baru bisa pulang, Namun bapak ku ikhlas menjalani profesi itu demi seorang istri dan anak-anaknya.
Hatiku selalu menangis jika melihat dia bekerja panas terik matahari demi anak nya, badannya yang sudah tua renta harus mengerjakan semua itu dengan tenaganya yang sudah rapuh. Maafkan aku bapak, anakmu ini belum bisa membantumu untuk mencari nafkah. Aku hanya bisa berdoa semoga kelak aku bisa membahagiakanmu, agar kelak kau bisa menikmati hari tuamu dengan indah.
Bangga sebagai mahasiswa Sistem Informasi Filkom UBD
Saya bangga sebagai mahasiswa Sistem Informasi Filkom UBD karena di Universitas bina darma sistem informasi akreditasi nya A bahkan untuk tingkat nasional Sistem informasi paling keren. saya bangga karena tempat praktek juga lengkap, ada ac-nya, dan untuk jaringan internet tidak lemot. dan dosen di sistem informasi sudah banyak sarjana S3, S2, S1 dan untuk dosen s3 kebanyakan tamatan universitas luar negeri.
Asal Usul Kota Sekayu
Nenek Moyang Ughang Sekayu
1. PUYANG DEPATI SEKAYU 2 (SOAK BARU)
Nama aslinya adalah SAHMAD bin SAHAJI bin Aji Ginggang Bin Mujmal Bin Sidun Bin Sawir Bin Kitri Bin Samaun Bin Huzon Bin Hubbas dari Gujarat India.
a. Zuriyat Puyang Depati
Depati Sahmad kawin dengan BIHA Binti Bahoro dari Jawa mendapatkan keturunan sebagai berikut :
1. Bulkiya
2. Sajidina Ali
3. Barukya
b. Depati Sahmad kawin dengan SABAINA Binti MU’ASIM Kayuara mendapatkan keturunan diantaranya sebagai berikut:
- Sawal
- Mujib
- Munasir
- Munawar
c. Depati Sahmad bin Sahaji diangkat menjadi Kedipatenan Musi Ilir berkisar pada tahun 1733, dibantu oleh juru tulis yaitu Rio Kaos dan Hulubalang Tahaji bin Sajidin.
d. Nama julukan bagi beliau diantaranya:
- Syah Aji artinya orang yang dibenarkan ajiannya
- Al Kholil artinya orang yang patuh/penurut
- Abdul Munir artinya orang yang membawa penerangan dan masih banyak lagi julukan bagi beliau.
2. PUYANG KILAT KEMARAU SEKAYU 2 (SOAK BARU)
Puyang Kilat Kemarau adalah Hulubalang dari puyang Depati, beliau adalah Keponakan dari puyang Depati, diangkat menjadi Hulubalang karena keahliannya dan sikap keberaniannya pada masa itu.
Puyang Kilat Kemarau (TAHAJI BIN SAJIDIN) 1722 – 1789.
Nama asli Kilat Kemarau adalah Tahaji Bin Sajidin bin Sahaji bin Aji Ginggang bin Mujmal bin Sidun bin Sawir bin Kitri bin Samaun bin Huzon bin Hubbas asal dari Gujaraj India.
a. Zuriyat puyang Kilat Kemarau
Tahaji bin Sajidin kawin dengan Mahesa binti Madarus dari Jawa Tengah mendapat keturunan sebagai berikut :
1. Tasaima
2. Tasaiya
3. Sak Ayu
b. Kilat Kemarau (Tahaji bin Sajidin) diangkat menjadi Hulubalang pada tahun 1742, dan beliau diberikan kuasa untuk mengamankan wilayah Kedipatenan / pedatuan zaman Puyang Depati.
Beliau mengarahkan masyarakat untuk bertani disekitar wilayah sungai Medak, sungai Langgaran, sungai Tunggak sampai batas Marga Sungai Keruh, maka areal pertanian itu dikuasai oleh puyang Kilat Kemarau, yang mana terakhir hayatnya dimakomkan di Muara Jongot seberang kampong 5 kota Sekayu yang sekarang berada dalam wilayah Sekayu II (Dua) disebut Kelurahan Soak Baru.
c. Kilat Kemarau (Tahaji bin Sajidin)
Beliau mendapat Karomah ilmu jalan cepat, seperti kilat, dapat menaklukkan binatang buas, hal ini menurut hikayatnya beliau dapat menaklukan semua itu adalah dalam upaya pengamanan dibantu pula oleh :
- Bujang Ronggang
- Bujang Kumbang
- Mayat Beguling
- Mamang Segawak dan Enggang Parau Pekik Nyaring
d. Nama Gelar dari Puyang Kilat Kemarau diantaranya adalah :
- Puyang Patah Rimpung
- Puyang Muare Jongot
- Puyang Kemudi Rejung
- Puyang Silam-silaman
3. PUYANG RIO KAOS SEKAYU 3 (BALAI AGUNG)
Puyang Rio Kaos adalah nama aslinya RIO KELANA kelahiran Perak Malaka pada tahun 1741 – 1842.
Nama Rio Kaos adalah gelar untuk beliau, karena beliau adalah orang yang merantau dari negeri Malaka, masa remajanya menurut hikayatnya ikut kapal Dagang dan sampailah di Soak (Sekayu lama). Silsilah Rio Kelana adalah : Rio Kelana bin Rio Adnan bin Tunsaka bin Tan Sulan bin Tsung Lim keturunan Melayu campuran Thionghoa, karena telah lama menetap di Soak, maka mendapatkan jodoh dengan keponakan Puyang Depati Sahmad yaitu SITI SAKYA binti Suto.
a. Zuriyat Puyang Rio Kaos
Rio Kaos (Rio Kelana) menikah dengan SITI SAKYA Binti SUTO mendapat keturunan sebagai berikut :
1. Kumala
2. Rukiba
3. Rumaya
b. Diangkat menjadi Juru Tulis
Karena pada masa itu belum banyak orang yang pandai baca tulis, sedangkan Rio Kaos sejak bujangannya telah kenal dengan Puyang Depati, dan lama bergaul, maka diangkat menjadi Juru Tulis dan akhirnya menikah dengan Keponakan Puyang Depati sendiri yaitu Siti Sakya Binti Suto, dan terakhir hayatnya dimakomkan di Sekayu 3 (Balai Agung) tepatnya adalah di Depan Penjara Lama.
c. Nama gelar atau Julukan untuk Rio Kaos :
- Puyang Juru Tulis
- Puyang Malaka
- Bujang Melayu
4. PUYANG PIABUNG (PUYANG KETIP) SEKAYU 3 (BALAI AGUNG)
Puyang Piabung nama aslinya adalah BAHMAN Bin SAHID kelahiran dusun Soak pada tahun 1771 – 1869.
a. Silsilah
Bahmad Bin Sahid bin Sajidin bin Sahaji bin Aji Ginggang bin Mujmal bin Sidun dan seterusnya segaris keturunan ke atas sama dengan Depati Sahmad.
b. Zuriyat
Bahmad bin Sahid menikah dengan Sahma Binti Walid melahirkan keturunan diantaranya:
1. Sumarak
2. Juriah
3. Jamhur
4. Jumir
5. M. Sadid
6. Malija
c. Nama gelar Puyang Bahmad bin Samid adalah :
1. Puyang piabung karena kerjaannya tani dan sering menorah kayu untuk dibuat bahan bangunan (piabung atau cagak)
2. Puyang Ketip karena semasa hidupnya pernah diangkat menjadi ketip.
d. Riwayat singkatnya
Dimasa hidupnya bertani berladang diwilayah sungai Salaghai Talang Salaburau sampai ke Temedak Ampe Sungai Tamiyang termasuk Talang Biduk Buruk (wilayah Kelurahan Balai Agung) beliaulah yang membuat Rompok/Talang Selaghai, Salaburau dan Temedak Ampe, Makon beliau ada disekitar sana.
5. PUYANG KAKAK PANJANG SEKAYU I (SERASAN JAYA)
Puyang Kakak Panjang nama aslinya adalah SABILUDIN Bin MUHTARUDDIN Kelahiran Malaka Tahun 1734 – 1835 M.
a. Silsilah
Sabiluddin bin Muhtaruddin bin Muhtarom bin Darul Qutni bin Kudir bin Muhamad Zaman bin Burdawi bin Muslim keturunan dari Banten.
b. Zuriyat
SABILUDDIN kawin dengan MUHARANI Binti DURJANI Bin Muktasimi asal keturunan dari Jawa Tengah mendapat keturunan :
1. Samsuddin
2. Samsiyah
3. Munawwaroh
c. Riwayat singkat
Sabiluddin masa remajanya merantai dari Banten ke Palembang ikut kapal dagang dan mudik ke dusun Soak menetap disana mengembangkan Ilmu Agama Islam yaitu mengajar Ngaji, lalu diangkat menjadi Ketip, maka beliau digelar dengan Puyang Ketip. Makomnya ada di Kelurahan Serasan Jaya (Sekayu 1) yaitu dibelakang Kantor Dinas Pertanian Sekayu.
6. PUYANG PENDEK SEKAYU I (SERASAN JAYA)
Puyang Pendek nama aslinya adalah SALIKUN Bin SAWAL kelahiran Dusun Soak pada tahun 1814 – 1927 M.
a. Silsilah
Salikun bin Sawal bin Sahmad bin Sahaji bin Aji Ginggang dan seterusnya keatas senasib dengan Puyang Depati Sahmad maka beliau adalah cucu dari Puyang Depati.
b. Zuriyat
Puyang pendek atau Salikun menikah dengan SARIJINA Binti Sari Jenang mendapatkan keturunan adalah :
1. Masaiya
2. Muhtadin
3. Asiana
c. Riwayat singkat
Semasa hidupnya puyang Salikun sering membantu orang patah tulang, keseleo dan penyakit lainnya.
d. Nama gelar
1. Puyang pendek, karena memang badanya cebol
2. Puyang dukun, keahliannya dukun patah.
e. Petilasan
Bahwa Puyang Pendek atau Puyang Dukun ini dimakomkan di Belakang Kantor Dinas Inkom berdekatan dengan Dinas Pertanian Kelurahan Serasan Jaya (Sekayu 1)
7. PUYANG LIMAU PURUT KEL. KAYUARA
Puyang Limau Purut nama aslinya adalah MAHADAT bin MASTAJAB Kelahiran Kayuara pada tahun 1772 – 1868 M.
a. Silsilah
Mahadat bin Mastajab bin Nuzullah bin Mutholib bin Hizam bin Sawir bin Kitri bin Samaun bin Huzon bin Hubbas, berarti silsilah keturunannya dengan garis keturunan ke enam yaitu SAWIR Bin KITRI dengan puyang Depati Sahmad.
b. Zuriyat
Mahadat menikah dengan Aliyah Binti Murzak bin Sahidun menurunkan keturunan yaitu:
1. Mahagat
2. Mu’ah
3. Marwiyah
4. Mahisa
5. Markoni
c. Riwayat singkat
Puyang Limau Purut adalah orang yang memberi nama Desa Kayuara, asal desa dulunya diseberang Kayuara yang sekarang, dan diarah hilirnya ada istilah Kampung Silam. Mahadat atau Limau Purut, orangnya dulu Jawara, jago judi sabung ayam namun sering kalah.
Hikayatnya beliau bertaruh dengan puyang JARIPAN AMBOY dari pasar Bayang, beliau kalah dan menggadaikan Kelawainya/adik lalu Beliau minta izin untuk mengambil uang kerumahnya, tapi dengan ilmunya menjampi Daun Jeruk Purut menjadi uang, lalu pergi ketempat jaripan Amboy untuk membayar, ketika dilihat disaksikan benar-benar uang, maka Kelawainya dapat ditebus kembali.
Puyang Limau Purut menitip pesan dengan anak cucunya, bahwa tinggalkanlah judi, jika kita tidak ahlinya, karena beliau sendiri yang merasainya menggadai kelawainya / adiknya karena judi. Makomnya ada diseberang Kelurahan Kayuara Sekayu.
8. PUYANG IBRAHIM DESA KAYUARA
Puyang Ibrahim atau Syeh Ibrahim keturunan dari Babilonia lahir pada tahun 1893 – 1856 M.
a. Silsilah
Ibrah bin Murtadah bin Saidul’akla bin Mujbir bin Hizul Wada’ bin Haup bin Sujdal Ma’wa bin Suffa keturunan dari Babilonia (Iran).
b. Zuriyat
- IBRAHIM menikah dengan MASNAH binti Muhid bin Mahagat bin Mahadat (Puyang Limau Purut) mendapat keturunan diantaranya adalah :
1. Halimah
2. Maleha
3. Ahyar
4. Abdul Komar
5. Ali Kotar
- IBRAHIM menikah dengan ROSIMAH Binti Mujib Bin Mahagat bin Mahadat mendapat keturunan diantaranya adalah :
1. Husnul Khotimah
2. Khusnul ‘Atiyah
3. Safa’al Wadut
c. Riwayat Singkat
Ibrahim semasa bujangannya merantau dari Iran ke Palembang, lalu sampailah ke Kayuara dengan berbekal ilmu Agama Islam, mengajar ngaji dan juga bidang pengobatan tradisional, dan berakhir hayatnya di Kel. Kayuara Lingkungan III Kec. Sekayu. Peninggalannya sebuah tombak.
9. Asal usul nama Desa Lumpatan
Berawal dari aliran sungai Gemuruh batas Kampung /Lingkungan 2 dan 3 yang membelah desa, disitu dulunya airnya agak deras, maka ikan-ikan dari sungai Musi melewati air deras itu melompat, dan dulu sungai itu masih belum seperti sekarang sudah dalam, lebar dan airnya sudah agak kurang deras.
Lumpat berasal dari kata lompat sedangkan akhiran AN menunjukkan banyak yang melompat, atau pengertian lain bahwa dulu sungai itu dapat dilompat dan sekarang tak bias lagi dilompat karena sudah lebar dan ada jembatan.
PUYANG GAJAH BERENDAM DESA LUMPATAN
Salah satu Puyang orang desa Lumpatan yang menurunkan keturunannya, mana aslinya adalah RADEN TAMARAN Bin Raden Kosim lahir di Palembang pada tahun 1722 – 1801 M.
a. Silsilah
Puyang Gajah Berendam, Raden Tamaram bin Raden Kosim Bin Raden Tambuhillah bin Pangeran Ario Panansang bin Sultan Abdurrahman bin Amrullah keturunan dari kesultanan Palembang.
b. Zuriyat
Raden Tamaram menikah dengan Raden Ayu Sekar Ayu binti Raden Alit bin Raden Kismoyono keturunan dari Banten, mendapat keturunan :
1. Raden Tarsusi
2. Raden Ayu Kasiani
3. Raden Pendasaru dan
4. Raden Ayu Misminah
c. Riwayat Singkat
Raden Tamaram pernah menjadi pimpinan Laskar Kesultanan Palembang Darussalam, beliau memiliki ilmu Silat jato tanding, keluar atau berhenti dari pimpinan Laskar dan merantau ke Jambi, lalu kembali ke Desa Lumpatan, karena pada masa itu isterinya akan direbut oleh Demang Lebar Daun, yang mana untuk menghindari pertumpahan darah maka Raden Tamaram bersedia mengalah dan mengungsi, lantaran Demang Lebar Daun masih sepupuh dengannya.
Julukan Gajah berendam adalah bahwa beliau tahan menunggu musuhnya dengan merendam diri di sungai, karena pada zaman itu hubungan adalah sungai, maka salah satu keturunan dari nenek moyang orang Desa Lumpatan adalah dari Zuriyat beliau. Makomnya sekitar Pinggiran Musi yaitu Ulak Enau Gadis.
10. PUYANG JENGGOT DESA BAILANGU
Nama asli dari Puyang Jenggot adalah H. ABDUL MUID Bin KUPROWI Bin KUSDAN Bin KURNIFI Bin SAHWI Bin SIMON Bin BURNAWI Bin HIZIB asal kelahiran Jawa Barat pada Tahun 1703 – 1792 M.
a. Zuriyat
H. Abdul Muid menikah dengan HALIFA Binti Abdul Hadi bin Abdul Jahar bin Ali Hasan bin Ambiyak. Menurunkan keturunan diantaranya adalah :
1. Abdul Jamal
2. Ali Hasan
3. Ambarwati
4. Hasbina
b. Riwayat singkat
Semasa hidupnya beliau mengajar ngaji dan diangkat menjadi penghulu disamping itu beliau punya ahli pengobatan.
c. Nama Gelar
1. Puyang Jenggot karena jenggotnya aneh yaitu dibawah lidahnya
2. Puyang Pengulu karena menjadi Penghulu
11. PUYANG IDAK BAPUSAR DESA BAILANGU
Nama asli dari Puyak Idak Bapusat adalah DATUK KULIM Bin Kusnan lahir di Jawa Timur tahun 1730 – 1822 M.
a. Silsilah
Datuk Kulim bin Kusnan bin Kumar bin Jansam Jurairoh bin Samuji bin Sumarto bin Sukim keturunan dari Jawa Timur.
b. Zuriyat
Datuk Kulim menikah dengan Damiyatun binti Damanhuri menurunkan keturunan diantaranya :
1. Merdawi
2. Ramidi
3. Rutina
4. Amartopuro
5. Dentamanyu
6. Destarata
c. Riwayat singkat
Datuk Kulim termasuk orang yang punya ilmu kuat, ilmu limun-limunan, kekebalan tubuh dari senjata tajam dan juga ahli pengobatan.
d. Nama gelar
Datuk Kulim digelar antara lain :
1. Puyang silam-silaman
2. Puyang kebal
3. Puyang sinawali dll.
Sejarah Singkat Kota Palembang
Berdasarkan kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan seorang tokoh dari Kediri yang bernama Arya Damar sebagai bupati Palembang turut serta menaklukan Bali bersama dengan Gajah Mada Mahapatih Majapahit pada tahun 1343. Kemudian sekitar tahun 1513, Tomé Pires seorang petualang dari Portugis menyebutkan Palembang,telah dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa yang kemudian dirujuk kepada kesultanan Demak serta turut serta menyerang Malaka yang waktu itu telah dikuasai oleh Portugis.
Palembang muncul sebagai kesultanan pada tahun 1659 dengan Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertamanya.Namun pada tahun 1823 kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia-Belanda. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu. Pada tanggal 27 September 2005, Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008". Palembang baru saja menjadi salah satu kota pelaksana pesta olahraga olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara yaitu SEA Games XXVII Tahun 2011.